BERITA TEKNOLOGI Mengenal Metode SDLC dalam Pengembangan Software

Mengenal Metode SDLC dalam Pengembangan Software

Oleh Yemima Kristina Kolondam | Selasa, 11 Januari 2022

Mengenal Metode SDLC dalam Pengembangan Software

Apa itu metode SDLC? Apa fungsi dan manfaat penggunaan SDLC? Apa saja tahapan dalam SDLC?

Yuk, ikuti program inovatif MAGANG ONLINE untuk berbagai bidang seperti animasi, coding, 3D, illustrasi, musik dan bisnis hanya di GAMELAB.ID!

Aktivitas di kantor membosankan?
Karyawan engangement kurang?
GAMIFIKASI-IN aja!

Daftar Isi Artikel

SDLC merupakan singkatan dari Software Development Life Cycle atau dikenal juga dengan systems life cycle. SDLC adalah metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak (software).

Metode SDLC mencakup proses pembuatan dan pengubahan sistem, model dan metodologi yang digunakan dalam mengembangkan sistem rekayasa perangkat lunak. 

SDLC berisi rencana lengkap pengembangan serta pemeliharaan perangkat lunak berupa alur atau tahapan kerja terstuktur untuk membantu menghasilkan suatu sistem berkualitas tinggi sesuai tujuan atau permintaan yang dinginkan.

Dengan metode SLCD, developer dapat mengukur dan meningkatkan proses pengembangan dengan lebih efektif karena memungkinkan analisis setiap detail tahapan dalam proses dengan rinci.

Fungsi dan Manfaat SDLC

Untuk menghasilkan produk dan sistem perangkat lunak yang terbaik, diperlukan perancangan dan rencana kerja yang maksimal. Penggunaan metode SDLC membantu memenuhi keperluan tersebut. Dengan SDLC  durasi proses produksi dapat dipersingkat, mengurangi biaya oprasional, dan meningkatakan dan menjaga kualitas produk. Fungsi dan manfaat lainnya adalah :

  • Menjadi alat bantu bagi manajer proyek untuk memastikan keberhasilan sistem
  • Menjadi sarana komunikasi antara tim pengembang dan tim lainnya yang terlibat
  • Memperjelas pembagian peran dan tanggung jawab setiap tim (developer, desainer, analis bisnis, manajer, dll)
  • Memberikan pemahaman besaran biaya dan sumber daya yang dibutuhkan kepada setiap anggota
  • Memberikan gambaran input dan output yang jelas pada tiap tahap
  • Memungkinkan kontrol manajemen yang lebih baik
  • Transparansi dan visibilitas seluruh proses pembuatan dan pengelolaan

Tahapan Kerja SDLC

Siklus pengembangan sistem perangkat lunak dalam SDLC  terdiri dari tahap-tahap: perencanaan (planning), analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan perawatan(maintenance).

Perencanaan (Planning)

Dalam tahap ini dilakukan identifikasi dan penentuan scope atau ruang lingkup pengembangan proyek, serta pemilihan aplikasi yang akan dibuat.

Tim juga mencari dan menerima segala infromasi dan input dari user, industri, programmer, dll. Pada tahap ini juga dibuat perencanaan stuktur tim, pembiayaan, teknologi yang digunakan, keamanan (security), dan faktor penting lainnya.

Analisis (Analysis)

Tahap ini mencakup analisis terkait masalah bisnis atau kendala pengembangan, target dan tujuan pengembangan software serta fungsi pembuatan perangkat tersebut. Analisis juga dilakukan untuk melihat rincian risiko ataupun keuntungan dalam proses dan hasil pengembangan produk. 

Perancangan (Design)

Perancangan desain mencakup pembuatan prototipe perangkat lunak. Pada tahap ini dibahas beberapa hal berikut :

  • Architecture : bahasa pemrograman yang akan digunakan, desain software secara keseluruhan, tugas-tugas dan fungsi fitur dalam perangkat, dsb
  • User Interface : tampilan perangkat pada user, cara user berinteraksi dengan software, serta cara software merespon
  • Platform : tempat software dapat dijalankan seperti Android, iOs, Linux, dsb
  • Communications:  cara software berkomunikasi dengan server pusat atau perangkat lainnya
  • Security : langkah-langkah mengamankan sistem software seperti SSL, penggunaan kata sandi, dsb

Pengembangan (Development) dan Uji Coba (Testing)

Tahap pengembangan adalah di mana rancangan seluruh sistem dibangun dengan menulis kode dalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan.

Setelah perangkat atau prototipe dibuat, kemudian dilakukan uji coba untuk melihat performa software apakah sudah berjalan dengan stabil dan sesuai fungsinya atau belum, serta menganalisis bug.

Tahap ini melibatkan software Quality Assurance (QA) untuk melakukan pengujian sistem. Tahap ini merupakan bagian yang paling memakan waktu, karena dilakukan berulang kali sampai perangkat benar-benar berjalan sempurna sesuai fungsi dan harapan pengembang.

Impelementasi dan Produksi (Release)

Setelah melalui pengujian kualitas, perangkat kemudian siap diproduksi untuk dapat mulai digunakan pengguna. Namun, banyak juga perusahaan yang memilih untuk merilis produk pertama kali pada ruang lingkup yang terbatas terlebih dulu untuk kemudian di uji lagi di lingkungan bisnis (User Acceptance Testing) sebelum benar-benar dirilis ke pasar.

Perawatan (Maintenance)

Tahap perawatan pada umumnya mencakup perbaikan bug apabila ada pelaporan masalah yang masuk dari pengguna, upgrade sistem untuk meningkatkan kinerja dan performa perangkat, serta penambahan fitur dan fungsi baru.

Baca Juga : SIB Gamelab Indonesia: Membangun Fondasi Karir di Web Development

Model-model Metode SDLC

Metode SDLC memiliki banyak jenis model pengembangan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut beberapa diantaranya :

Waterfall

sumber : medium.com

Disebut metode waterfall karena model ini berbentuk bagan alir satu arah ke bawah. Kelebihan model ini adalah tahapan proses pengembangannya jelas dan pasti, serta sistem yang sangat terorganisir sehingga tidak ada tahapan yang tumpang tindih karena dalam pengerjaannya developer tidak bisa lanjut ke tahap berikutnya apabila belum menelesaikan satu tahap. Model ini juga mudah diaplikasikan, khususnnya untuk perangkat dengan sistem yang tidak terlalu kompleks.

Prototype

sumber : medium.com

Model prototype memungkinkan user memiliki gambaran tentang perangkat yang dikembangkan. Dengan model ini, pengguna dapat mencoba menggunakan prototipe perangkat sebelum poduk dirilis. Kelebihan model ini adalah adanya peran aktif dari pengguna sehingga perangkat yang dikembangkan dapat dibuat benar-benar sesuai dan memenuhi kebutuhan dan kepuasaan pengguna. 

Agile

sumber : medium.com

Model ini adalah model pengembangan software yang lebih fleksibel dan dilakukan dalam jangka pendek. Model agile menghasilkan produk yang terus di perbaharui secara berkelanjutan berdasarkan respon pengguna, dan perubahan-perubahan lainnya yang mempengaruhi perangkat.

Model ini memerlukan tim yang kuat dengan komunikasi yang baik. Kelebihan model ini adalah dapat mendeteksi dan mengatasi masalah bug dengan cepat, dan sistem yang terus di-upgrade sesuai kebutuhan pengguna.

V-Shaped

sumber : medium.com

Model ini merupakan perluasan dari model waterfall di mana setiap tahap harus dikerjakan berurutan. Model ini adalah model pengembangan software yang sangat displin  dan memiliki metode pengujian pada setiap tahap. Model v-shaped dikenal juga sebagai model verifikasi dan validasi. Kelebihan model ini adalah sistem yang teratur, sederhana dan mudah digunakan. 

Nah, itu tadi penjelasan mengenai SDLC. Yuk, optimalkan keterampilan digital dengan ikut kelas online Gamelab! Daftar dan ikuti kelasnya di sini


Sumber Referensi :

 


Yemima Kristina Kolondam

Yemima Kristina Kolondam

Selasa, 11 Januari 2022

ARTIKEL TERKAIT

Magang lebih mudah dan bisa dilakukan dari mana saja dengan Program Magang Online Gamelab. Magang Bersertifikat, plus Pelatihan!

DAFTAR MAGANG

ARTIKEL POPULER

KATEGORI