BERITA QA&TESTING Metode QA & Testing Dalam Game Development

Metode QA & Testing Dalam Game Development

Oleh Kumara Damar Pramodana | Rabu, 23 September 2020

Metode QA & Testing Dalam Game Development

Berisi metode-metode yang sering digunakan untuk testing dalam dunia game sebelum game tersebut dirilis.

Yuk, belajar di GAMELAB ACADEMY, belajar kapan saja, di mana saja. Kurikulum berbasis industri. Dapatkan SERTIFIKAT ketika kamu sudah selesai!

Aktivitas di kantor membosankan?
Karyawan engangement kurang?
GAMIFIKASI-IN aja!

Daftar Isi Artikel

Baca Juga : Belajar Bikin Game Makin Mudah dengan Cicilan Mahasiswa

Metode QA & Testing Dalam Game Development


Dalam game development fase testing merupakan fase krusial dan sangat penting, dimana dalam fase ini game akan dilihat bagaimana kelancaran dan juga kesesuaian input yang dilakukan selama koding berlangsung, dan ini juga merupakan garda terakhir sebelum game dirilis ke pasar.

Oleh sebab itu QA & Testing sangat penting untuk dilakukan untuk menemukan bug, error atau suggestion yang akan diberikan kembali kepada programmer untuk diperbaiki dan memenuhi standar dari pasar. Dalam game testing terdapat 9 metode yang sering digunakan oleh game tester untuk mencari bug dan juga untuk mengetes kelancaran game tersebut, yaitu:

1. Combinatorial Testing 

sebenarnya metode ini digunakan dalam industri software komersil, dimana metode ini digunakan untuk menghasilkan suatu permasalahan yang akan digunakan untuk mengetahui kelancaran input yang telah diterapkan oleh progamer. Metode ini sangat menguntungkan dalam tahap development dan sangat efisien untuk memperbaiki bug yang akan muncul ketika nanti software dipasarkan, serta metode ini tidak memakan banyak biaya untuk dilakukan. 

2. Functionality Testing

Test ini dilakukan untuk mengetahui apakah produk telah memenuhi standar dan fungsi yang telah dituliskan pada  dokumen game yang ada, test ini memerlukan waktu yang cukup lama karena berkutat pada gameplay, audio, art, serta efek-efek pada game telah berjalan sesuai kriteria dan kesesuaian dengan dokumen game.

3. Clean Room Testing

Test ini membantu dalam menguji keandalan dari software game, dimana berbasis pada penalaran matematis dalam programming, peningkatan dan perbaikan desain dari game, serta penalaran statistik. Pengujian ini bertujuan untuk menciptakan atau menghasilkan sebuah game dengan kesalahan dan bug yang sangat minimal.

4. Compatibility Testing

Test ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana software game bekerja dengan Hardware dalam masalah kompabilatas, dengan adanya test ini developer dapat mengetahui bagaimana game dapat berjalan di resolusi monitor yang berbeda-beda serta hardware lain seperti GPU, RAM, dan CPU device. 

5. Tree Testing

Tree testing merupakan sebuah metode testing dimana mambantu untuk mengurutkan test case yang akan di kerjakan dan dapat menghasilkan urutan yang dapat membantu perbaikan dalam coding dan juga perubahan desain yang dianggap bug secara struktural. hal ini dapat menjadikan pengambilan keputusan menjadi mudah dan tepat karena mengikuti test case yang telah disediakan. 

6. Regression Testing

Test regresi digunakan untuk mengecek fungsionalitas dari fitur-fitur dalam game dengan test case yang telah ada dan digunakan juga untuk mengecek dan memverifikasi apakah test case telah diperbaiki dan juga untuk mengetahui apakah terjadi masalah baru setelah di perbaiki. Test ini game tester dapat mengecek kembali test case sebelum nya, karena hal ini sangat penting untuk memelihara produk dan juga kualitas produk pada saat produksi. 

7. Load Testing

Test ini digunakan untuk mengetahui bagaimana sistem bekerja dalam beban yang diberikan secara real time, seperti contoh ketika game dimainkan secara bersamaan dalam satu waktu apakah akan terjadi error atau akan berjalan dengan mulus dengan batasan yang dapat diukur dan diterapkan pada fase produksi. 

8. Ad hoc Testing

Metode test ini adalah metode yang tidak mengandalkan test case yang ada, dan dilakukan secara acak oleh game tester, dengan menebak apakah di bagian tertentu akan terjadi apabila dilakukan pengujian tanpa mengikuti test case yang ada, dan sering kali pengujian ini dapat menimbulkan atau menghasilkan error atau bu yang tidak dapat diidentifikasi pada saat pengujian yang menggunakan test case. 

9. Play Testing

Metode ini bergantung pada eksposur game pada saat masa produksi, dengan kata lain metode ini digunakan untuk mengetes versi alpha ataupun beta dari game tersebut oleh player alpha tester ataupun beta tester yang telah mendaftarkan dirinya pada studio game tersebut dengan cara seperti ini permasalah optimalisasi game dapat diketahui oleh developer dan juga dapat meningkatkan test case yang ada dan dapat diperbaiki dengan cepat oleh developer meskipun game tersebut belum secara resmi dirilis ke pasar. 

Gambar dibawah menjelaskan bagaimana perputaran testing pada sebuah produk game berjalan:

Jika game telah layak maka game akan dirilis ke pasar, namun apabila belum memenuhi kriteria dan masih ditemukan banyak maka rotasi tersebut akan terus berputar sampai semua bug telah teratasi.

Kesimpulan

Dalam masa produksi game, developer sangat bergantung pada metode-metode testing yang ada agar pada saat perilisan game tersebut dapat menekan angka bug dan error yang muncul, serta sebagai bagian dari development dan peningkatan kualitas produk, apabila testing tidak dilakukan akan banyak permasalahan yang muncul di kemudian hari serta akan lebih susah untuk mempertahankan sistem game untuk berjalan dengan lama. Metode-metode tersebut juga banyak digunakan oleh studio-studio baru yang masih merintis nama mereka dalam industri game sehingga dapat bersaing dengan studio lain.


Kumara Damar Pramodana

Kumara Damar Pramodana

Rabu, 23 September 2020

ARTIKEL TERKAIT

Magang lebih mudah dan bisa dilakukan dari mana saja dengan Program Magang Online Gamelab. Magang Bersertifikat, plus Pelatihan!

DAFTAR MAGANG

ARTIKEL POPULER

KATEGORI