BERITA UMUM Bolehkah 'Menebeng' Brand Lain? Berkaca dari Kasus Pengklaiman Paris Fashion Week

Bolehkah 'Menebeng' Brand Lain? Berkaca dari Kasus Pengklaiman Paris Fashion Week

Oleh Ayu Larasati | Rabu, 9 Maret 2022

Bolehkah 'Menebeng' Brand Lain? Berkaca dari Kasus Pengklaiman Paris Fashion Week

Paris Fashion Week mendadak viral di Twitter pasca pengklaiman sejumlah brand lokal yang mengaku berpartisipasi dalam ajang internasional tersebut. Apakah boleh sebuah brand menebeng brand lain yang lebih besar? Temukan jawabannya di artikel ini.

Ciptakan lingkungan belajar yang lebih MENYENANGKAN dengan GAME-BASED LEARNING!

Yuk, belajar di GAMELAB ACADEMY, belajar kapan saja, di mana saja. Kurikulum berbasis industri. Dapatkan SERTIFIKAT ketika kamu sudah selesai!

Daftar Isi Artikel

Baru-baru ini, Paris Fashion Week banyak diperbincangkan oleh orang. Dapat dibilang, ini pertama kalinya ajang internasional ini dibicarakan secara luas di Indonesia. Pasalnya, sejumlah brand lokal mengaku turut tampil di Paris Fashion Week 2022. Mulai dari brand fashion betulan, brand kecantikan, hingga brand kuliner asal Indonesia yang mengklaim bahwa mereka berpartisipasi dalam ajang bergengsi tersebut.

Ternyata, brand-brand lokal ini hanya “nebeng” nama Paris Fashion Week saja. Peragaan busana sejumlah brand lokal tersebut digelar di acara Paris Fashion Show yang digelar bersamaan di hari yang sama dengan Paris Fashion Week.

Klaim Atas Paris Fashion Week

Klaim desainer asal Indonesia yang tampil di Paris Fashion Week dianggap sebagai kesalahan informasi yang bisa menimbulkan misleading di tengah masyarakat. Banyak orang yang bertanya-tanya terkait banyaknya merek lokal yang mengklaim bahwa mereka berpartisipasi di Paris Fashion Week (PFW), padahal kenyataannya pertunjukan yang mereka lakukan tidak ada kaitannya dengan PFW.

Masalah ini tentu menjadi sorotan bagi sejumlah artis sampai pemerhati fashion seperti Wanda Hamidah. Artis senior ini mengkritik pedas para brand lokal tersebut. Dia bahkan juga menyebut bahwa  klaim yang mereka melakukan merupakan pembodohan publik.

Di sisi lain, seorang pengusaha parfum bernama Lucky Heng mengaku sebal terhadap klaim palsu ini. Pasalnya, Paris Fashion Week yang resmi hanya ada satu dengan penyelenggara Federation de la Haute Couture (FHCM). Sayangnya, banyak media dan agensi yang memperjualbelikan slot tayang untuk memasukkan jadwal yang “palsu” ke kalender asli dengan mengatasnamakan PFW, seolah-olah itu informasi yang benar.

Dalam IG Stories-nya Lucky juga menyebutkan bahwa brand non-fashion juga tidak memenuhi syarat untuk mengikuti PFW. Mengingat PFW adalah ajang untuk fashion saja.

Seleksi yang dilakukan oleh penyelenggara PFW sendiri juga sangat ketat, mengingat ini adalah salah satu ajang fashion terbesar di dunia. Brand fashion dunia saja belum tentu dapat masuk ke ajang internasional tersebut.

Klarifikasi dari Gekraf

Setelah kegaduhan tersebut terjadi, Gekraf (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) melakukan klarifikasi. Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen selaku Ketua Badan Komunikasi Gekraf menyatakan bahwa brand-brand lokal yang terbang ke Paris bukanlah untuk mengikuti ajang Paris Fashion Week.

Dalam postingan Instagram-nya, Ifan juga menyatakan bahwa tahun ini Gekraf bersama Kemenpar mengajak brand-brand yang menurut mereka kompeten untuk berangkat ke Paris. Itulah mengapa brand-brand non-fashion juga berangkat ke Paris bersama para desainer.

Ia menambahkan, bahwa acara yang mereka ikuti bukanlah Paris Fashion Week dari FHCM. Melainkan Gekrafs Paris Fashion Show during Paris Fashion Week.

Event yang Berbeda

Ifan menggarisbawahi bahwa Paris Fashion Week merupakan ajang tahunan yang diadakan oleh FHCM yang merupakan salah satu federasi asal Prancis. Bisa dibilang, event ini adalah ajang fashion paling besar di dunia, sama dengan New York Fashion Week di Amerika Serikat.

Brand dan desainer yang tampil Paris Fashion Week tidaklah sembarangan. Mereka harus mengikuti seleksi, memenuhi berbagai persyaratan dan kurasi yang tentu sulit dan ketat.

Di sisi lain, karena adanya antusiasme yang pesat, banyak ajang-ajang fashion yang bermunculan di sekitar Paris Fashion Week. Salah satunya adalah Gekrafs Paris Fashion Show yang dihadiri dan diikuti oleh berbagai brand lokal Indonesia.

Sayangnya, terdapat misleading yang membuat informasi simpang siur. Terutama karena banyaknya brand lokal yang mengklaim bahwa mereka mengikuti Paris Fashion Week. Padahal, Paris Fashion Week dan Gekrafs Paris Fashion Show adalah acara yang sangat berbeda.

Baca Juga : Mengulas Digital Branding, Sebuah Seni Menciptakan Citra yang Tak Terlupakan!

Bolehkah Menebeng di Atas Brand Lain?

Menurut Ifan, penyebutan nama Paris Fashion Week boleh karena itu pekan fashion di Paris. Yang tidak boleh adalah menggunakan logo FHCM dan menyebutkan bahwa brand-brand tersebut dalam jadwal FHCM.

Dilansir dari detik.com, di sisi lain, Yuswohady selaku pengamat bisnis dan pakar brand mengatakan bahwa brand-brand Indonesia yang melakukan klaim mengikuti Paris Fashion Week menggunakan teknik ambush marketing.

Teknik marketing yang satu ini dilakukan dengan menebeng atau memanfaatkan ajang yang sedang berlangsung. Yuswohady berpendapat bahwa teknik ambush marketing dinilai tidak mempunyai etika dalam menjalankan bisnis. Pasalnya, hal tersebut bisa dibilang menyerobot hak orang lain. Contohnya, Paris Fashion Week sendiri membangun brand dalam waktu yang lama, tetapi tiba-tiba ditumpangi atau diserobot oleh brand lain.

Yuswohady menambahkan bahwa walaupun tidak ada logo Paris Fashion Week, akan tetapi penggunaan nama ajang tersebut tetap saja dinilai tidak etis. Terlebih, mengklaim bahwa brand-brand tersebut diundang di acara Paris Fashion Week juga merupakan hal yang keliru.

Wah, ternyata permasalahan ini memicu pro dan kontra ya, mengingat istilah-istilah dalam brand tersebut cukup membingungkan. Agar tidak keliru di dalam branding, kamu harus punya pengetahuan soal branding dan marketing yang memadai.

Untungnya, ada kelas soal branding dan marketing dari Gamelab yang dapat mencerahkan kita terkait permasalahan branding. Terutama, bagi kamu yang ingin menekuni bisnis selepas lulus sekolah atau kuliah. Tertarik ikut kelasnya? Daftar di sini.

 


Referensi:

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5973204/paris-fashion-show-dibilang-paris-fashion-week-etikanya-di-mana 

https://www.instagram.com/p/CazticSPUfp/ 

https://asumsi.co/post/10437/ramai-brand-indonesia-nebeng-nama-paris-fashion-week 

https://lifestyle.okezone.com/read/2022/03/09/194/2558669/heboh-paris-fashion-week-vs-paris-fashion-show-kok-bisa-blunder 

 


Ayu Larasati

Ayu Larasati

Rabu, 9 Maret 2022

ARTIKEL TERKAIT

Magang lebih mudah dan bisa dilakukan dari mana saja dengan Program Magang Online Gamelab. Magang Bersertifikat, plus Pelatihan!

DAFTAR MAGANG

ARTIKEL POPULER

KATEGORI