BERITA UMUM Jelajahi Dunia Website: 10 Tugas Front End Developer dari Teknis sampai Non Teknis

Jelajahi Dunia Website: 10 Tugas Front End Developer dari Teknis sampai Non Teknis

Oleh Vincentius Dimas | Kamis, 16 Mei 2024

Jelajahi Dunia Website: 10 Tugas Front End Developer dari Teknis sampai Non Teknis

Front End Developer adalah seorang yang bertugas untuk mengembangkan dan membuat website semakin responsif bagi pengguna. Namun apakah hanya itu saja tugasnya? Mari simak tugas lainnya dalam artikel ini.

Aktivitas di kantor membosankan?
Karyawan engangement kurang?
GAMIFIKASI-IN aja!

Ciptakan lingkungan belajar yang lebih MENYENANGKAN dengan GAME-BASED LEARNING!

Daftar Isi Artikel

Di era digital ini, website menjadi gerbang utama bagi sebuah bisnis atau organisasi untuk menjangkau khalayak luas. Di balik layarnya yang penuh warna dan interaktif, terdapat dedikasi para Front End Developer yang merajut pengalaman pengguna yang memukau. Maka dalam artikel ini akan membahas apa saja yang dikerjakan Front End Developer pada website.

Baca Juga : Ingin Kerja di Industri IT? Perhatikan Tugas Full Stack Developer di Tahun 2024

10 Tugas Front End Developer

Front end developer adalah salah satu aktor utama yang memastikan website tampil menarik dan berfungsi dengan baik. Selain bertanggung jawab untuk menerjemahkan desain menjadi realitas yang dapat diakses oleh pengguna, sebenarnya mereka masih memiliki banyak tugas lagi. Berikut tugas lainnya:

1. Menerjemahkan Desain UI/UX menjadi Kode

Salah satu tugas utama Front End Developer adalah menerjemahkan desain UI/UX yang dibuat oleh desainer menjadi kode yang dapat dieksekusi oleh browser. Desain UI/UX berfokus pada pengalaman pengguna dan bagaimana tampilan antarmuka terlihat serta berfungsi. Seorang Front End Developer biasanya juga menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript untuk mengubah mockup atau wireframe menjadi halaman web yang sebenarnya. Oleh karena itu, mereka harus memastikan bahwa setiap elemen desain diterjemahkan dengan tepat dan berfungsi sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

2. Membangun Struktur dan Layout Halaman Website

Membangun struktur dan layout halaman website adalah langkah awal yang krusial dalam pengembangan web. Front End Developer menggunakan HTML untuk membuat struktur dasar dari halaman, sementara CSS digunakan untuk menentukan gaya dan layout. Mereka harus memastikan bahwa struktur halaman mudah dipahami oleh pengguna dan mendukung navigasi yang intuitif. Dengan menggunakan teknik seperti Grid dan Flexbox di CSS, Front End Developer akan dapat membuat layout yang responsif dan fleksibel, yang dapat beradaptasi dengan berbagai ukuran layar.

3. Menciptakan Tampilan Web yang Menarik dan Interaktif

Tampilan website yang menarik dan interaktif adalah kunci untuk mempertahankan pengunjung dan meningkatkan keterlibatan pengguna. Front End Developer menggunakan berbagai teknik dan alat untuk menciptakan efek visual dan animasi yang menarik. JavaScript, bersama dengan perpustakaan seperti jQuery atau framework seperti React, memungkinkan developer untuk menambahkan interaktivitas seperti animasi, dropdown menus, sliders, dan lain-lain. Dengan cara ini, halaman web menjadi lebih dinamis dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna.

4. Memastikan Website Responsif dan Mobile Friendly

Dengan semakin banyaknya pengguna yang mengakses internet melalui perangkat mobile atau handphone, membuat website responsif dan mobile friendly menjadi sangat penting. Maka Front End Developer akan menggunakan teknik responsive design untuk memastikan bahwa website tampil dengan baik di berbagai perangkat, mulai dari desktop hingga smartphone. Media queries di CSS juga memungkinkan developer untuk mengubah gaya berdasarkan ukuran layar. Selain itu, mereka juga menggunakan frameworks seperti Bootstrap untuk mempercepat proses pengembangan website yang responsif.

5. Menulis Kode JavaScript untuk Menambahkan Fungsionalitas

JavaScript adalah bahasa pemrograman utama yang digunakan oleh Front End Developer untuk menambahkan fungsionalitas pada website. Dengan JavaScript, developer dapat membuat elemen-elemen web yang interaktif dan dinamis. Misalnya, mereka dapat membuat form yang validasinya dilakukan secara langsung, menambahkan efek transisi pada elemen halaman, atau bahkan membangun aplikasi web single-page yang kompleks menggunakan frameworks seperti Angular atau Vue.js. JavaScript juga memungkinkan integrasi dengan berbagai API untuk menambahkan fitur tambahan ke website.

Sumber Freepik: Front End Developer - Gamelab.ID

6. Mengoptimasi Website untuk Kecepatan

Kecepatan loading sebuah website sangat mempengaruhi pengalaman pengguna dan peringkat di mesin pencari. Maka Front End Developer harus memastikan bahwa website yang mereka bangun dioptimasi untuk kecepatan. Ini melibatkan berbagai teknik seperti minifikasi CSS dan JavaScript, kompresi gambar, penggunaan lazy loading untuk konten yang tidak segera diperlukan, dan memanfaatkan caching browser. Mereka juga perlu memastikan bahwa jumlah request HTTP diminimalisir dengan cara menggabungkan file dan menggunakan teknik seperti code splitting.

7. Memelihara dan Meng-update Website

Website yang baik memerlukan pemeliharaan dan update secara berkala. Front End Developer bertanggung jawab untuk memperbarui konten, memperbaiki bug, dan memastikan bahwa website tetap kompatibel dengan teknologi terbaru. Mereka juga harus menyesuaikan website dengan perubahan kebutuhan bisnis atau feedback pengguna. Proses ini melibatkan pengujian secara rutin untuk memastikan bahwa tidak ada bagian website yang rusak setelah update dan semua fitur berjalan dengan baik.

8. Bekerjasama dengan Back End Developer untuk Integrasi Data

Kerja sama antara Front End Developer dan Back End Developer sangat penting dalam pembangunan sebuah website yang berfungsi penuh. Back End Developer bertanggung jawab untuk logika server, database, dan integrasi API, sementara Front End Developer fokus pada tampilan dan interaksi pengguna. Integrasi data antara front end dan back end dilakukan melalui API. Maka Front End Developer harus memastikan bahwa data yang dikirim dan diterima dari server ditampilkan dengan benar di website. Ini memerlukan pemahaman tentang cara kerja API dan kemampuan untuk menangani data dalam format seperti JSON.

9. Menerapkan Prinsip Accessibility agar Web Bisa Diakses

Aksesibilitas web adalah aspek penting yang memastikan bahwa website dapat digunakan oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Oleh sebab itu, Front End Developer harus menerapkan prinsip-prinsip aksesibilitas seperti penggunaan tag semantik di HTML, menyediakan teks alternatif untuk gambar, dan memastikan bahwa semua elemen interaktif dapat diakses melalui keyboard. Dalam hal ini, mereka biasanya menggunakan alat seperti WAVE dan Lighthouse untuk menguji dan memastikan bahwa website memenuhi standar aksesibilitas.

10. Memastikan Keamanan Web untuk Mencegah Website Diretas

Keamanan web adalah aspek yang tidak boleh diabaikan oleh Front End Developer. Mereka harus memastikan bahwa website aman dari berbagai ancaman seperti serangan XSS (Cross-Site Scripting) dan CSRF (Cross-Site Request Forgery). Ini melibatkan penulisan kode yang aman, validasi input pengguna, dan penggunaan teknik seperti Content Security Policy (CSP). Selain itu, Front End Developer juga bekerja sama dengan Back End Developer untuk memastikan bahwa seluruh sistem web aman dan data pengguna terlindungi.

Pada intinya, menjadi seorang Front end developer memerlukan keterampilan teknis yang tinggi serta pemahaman mendalam tentang berbagai aspek pengembangan web. Apakah kamu ingin menjadi seorang yang profesional pada bidang tersebut? Ayo bergabung di Bootcamp Front End Developer Gamelab Indonesia. Segera daftar karena KUOTA TERBATAS dan bootcamp ini tidak pungut biaya sama sekali juga!


Vincentius Dimas

Vincentius Dimas

Kamis, 16 Mei 2024

ARTIKEL TERKAIT

Magang lebih mudah dan bisa dilakukan dari mana saja dengan Program Magang Online Gamelab. Magang Bersertifikat, plus Pelatihan!

DAFTAR MAGANG

ARTIKEL POPULER

KATEGORI