BERITA PROGRAMMING Flutter: Teknologi Masa Depan App Development

Flutter: Teknologi Masa Depan App Development

Oleh Gigas Taufan Arvyanto | Selasa, 13 April 2021

Flutter: Teknologi Masa Depan App Development

Mau buat aplikasi yang bisa berjalan di Android, iOS, hingga Website? Flutter bisa membantumu. Apa itu Flutter? Apasih kelebihan dan kekurangannya?

Yuk, belajar di GAMELAB ACADEMY, belajar kapan saja, di mana saja. Kurikulum berbasis industri. Dapatkan SERTIFIKAT ketika kamu sudah selesai!

Aktivitas di kantor membosankan?
Karyawan engangement kurang?
GAMIFIKASI-IN aja!

Dalam membuat sebuah aplikasi seorang developer tentu memikirkan juga aplikasi yang dibuatnya itu berjalan dalam format apa. Mobile application kah? Desktop Application kah? Atau Website Application?

Untuk mobile application harus dipikirkan juga sistem operasi yang digunakan karena kita taulah ada dua jenis yang banyak dipakai orang, yaitu Android dan iOS. Nah bagaimana kalau kasusnya adalah ingin membuat mobile application yang dapat dijalankan di iOS, Android, serta Website? Ada nggak sih teknologi yang dapat mencakup ketiga hal itu?

https://flutter.dev/Berkenalan Dengan Flutter

Kenalin, Flutter. “Anak baru” di dunia app development tapi langsung naik daun dan primadona di kalangan developer dunia. Apasih Flutter tuh? Jadi gini, Flutter itu adalah tools Software Development Kit (SDK) open source yang dapat membantu developer untuk membuat aplikasi multiplatform. Maksud dari multiplatform ini adalah dapat digunakan di beberapa platform sekaligus hanya dengan menggunakan satu source code. Jadi developer cukup ngoding sekali untuk buat aplikasinya lalu bisa dipakai di beberapa platform seperti Android, iOS, dan website. 

Flutter sendiri adalah sebuah project dari Google yang dibuat pada tahun 2017 dan bahasa pemrograman yang digunakan disebut dengan Dart. Dart sendiri adalah bahasa pemrograman yang dapat menggunakan prinsip OOP (Object Oriented Programming), ya konsepnya sama seperti Java ataupun Kotlin yang udah duluan booming. 

Keputusan dalam memilih Flutter dalam app development tentu juga mempertimbangkan siapa saja yang sudah menggunakannya. Tentu developer juga tidak mau ambil resiko jika tidak ada komunitas yang mendukung dan contoh orang-orang yang telah memakai. Untungnya Flutter memiliki komunitas yang sudah cukup besar, baik di tempat legend seperti Stackoverflow serta Github banyak orang yang telah berkontribusi pada pengembangannya. Contoh perusahaan yang telah memakai Flutter antara lain seperti Google Adword, Grab, dan Alibaba telah menggunakan Flutter, kabar terbaru juga perusahaan Canonical yang memiliki sistem operasi Ubuntu Linux juga akan menggunakan Flutter untuk aplikasi mereka kedepannya. 

https://developers-id.googleblog.com/2019/06/flutter-framework-ui-portabel-untuk.html

Kedengarannya Flutter cukup ampuh ya, bisa multiplatform, punya konsep OOP, dan “dibekingin” ama Mbah Google, dipakai sama beberapa perusahaan besar pula. Masih ada nih beberapa kelebihan lain dari Flutter selain bisa multi platform. Tapi apa Flutter juga punya kekurangan? Tentu saja ada. Nah, untuk lebih lanjutnya berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Flutter yang saya rangkum:

A. Kelebihan
Fitur Hot-Reload
Fitur ini adalah salah satu fitur unggulan dari Flutter. Jadi simplenya begini setelah kamu selesai dengan codinganmu dan ingin melihat hasilnya seperti apa kamu bisa menekan tombol Hot-Reload dan aplikasi akan dijalankan dalam waktu yang cepat, tidak perlu menunggu build dari awal lagi. 

UI ciamik
Flutter juga memiliki tampilan yang menarik, kamu bisa menggunakan Material Design milik Google atau Cupertino milik Apple. Penggunaannya sudah tersedia dan juga dapat menggunakan animasi bawaan. 

Mudah Dipelajari
Bahasa Pemrograman Dart adalah salah satu bahasa pemrograman yang mudah dipelajari. Syntax-syntaxnya juga mudah dibaca, dan lebih mudah dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain. 

Kekurangan
Tergolong Baru
Flutter ini masih “Anak Baru”, karena inilah masih banyak orang yang pesimis tentang penggunaannya. Komunitasnya juga masih berkembang. 

Performa Kalah Dari Native
Tentu karena dibuat untuk bisa multi platform performa Flutter tetap akan kalah dengan aplikasi yang khusus dibuat untuk satu platform atau native. Tampilannya juga tidak sama persis. Flutter membutuhkan library khusus untuk mengakses suatu fungsi. Semisal adalah untuk menyalakan lokasi. Berbeda dengan Kotlin untuk Android dan Swift untuk iOS yang tidak memerlukannya.

Ukuran Aplikasi Besar
Ini yang paling sering dikeluhkan. Ukuran aplikasi yang dibuat menggunakan Flutter tergolong besar. Jika dibandingkan dengan aplikasi native semisal aplikasi sederhana seperti “Hello World” menggunakan Java maka ukurannya akan timpang. Native hanya memerlukan ukuran yang kurang dari 1 MB, sementara Flutter bisa mencapai 4 MB. 

Itu adalah sekilas tentang Flutter. Tentu Flutter memiliki kekurangan yang mungkin perlu menjadi perhatian. Akan tetapi hal itu tidak menutupi keunggulannya yang menjanjikan. Kamu bisa belajar Flutter dari berbagai sumber di internet, cek di Youtube banyak sekali orang yang menyajikan tutorial untuk pemula dalam menggunakan Flutter. Sekian artikel dari saya, terima kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca, semoga dapat menjadi sumber ilmu yang berguna bagi Anda. 

 

 

Hidupmu bahagia kalau pernah main game papan ini! Main game ULAR TANGGA sekarang bisa lewat HP dan bisa main rame-rame.


Gigas Taufan Arvyanto

Gigas Taufan Arvyanto

Selasa, 13 April 2021

ARTIKEL TERKAIT

Magang lebih mudah dan bisa dilakukan dari mana saja dengan Program Magang Online Gamelab. Magang Bersertifikat, plus Pelatihan!

DAFTAR MAGANG

ARTIKEL POPULER

KATEGORI