Teaching Factory

Saatnya menerapkan konsep pembelajaran dengan keadaan industri yang sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri.

Apa itu Teaching Factory?

Teaching Factory merupakan sebuah pengembangan dari unit produksi di SMK, yaitu :
Penerapan Sistem Industri Mitra pada Unit Produksi yang telah ada di SMK, sekaligus merupakan sebuah konsep pembelajaran yang berorientasi pada Produksi dan Bisnis untuk menjawab tantangan perkembangan industri saat ini dan nanti.

Model pembelajaran Teaching Factory membawa suasana industri ke sekolah agar sekolah dapat menghasilkan produk berkualitas industri dan siswa dapat belajar sekaligus menguasai keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar Kerja Industri sesungguhnya.

Teaching Factory menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri.

Mengapa Teaching Factory?

Melalui penerapan konsep Teaching Factory akan diperoleh manfaat sebagai berikut

1
Meningkatnya efisiensi dan efektivitas pengantaran soft skills dan hard skills kepada peserta
2
Meningkatnya kolaborasi dengan dunia usaha/dunia industri melalui penyelarasan kurikulum, penyediaan instruktur, alih pengetahuan/teknologi, pengenalan standar dan budaya Industri
3
Meningkatnya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui interaksi dengan dunia usaha/dunia
4
Terjadinya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya kerja di institusi pendidikan dan pelatihan kejuruan
5
Memperkaya portofolio dan pengalaman siswa melalui produk yang telah dibuat dan/atau kegiatan yang telah dilaksanakan

Komponen Teaching Factory

Model pembelajaran Teaching Factory mempunyai 3 komponen, yaitu

Produk

Sebagai media pengantar kompetensi

Jobsheet

Urutan kerja dan penilaian sesuai prosedur kerja

Jadwal Belajar

Agar pengantaran softskill dan hardskill optimal

Tahapan Teaching Factory

Berikut adalah tahap-tahap dalam persiapan dan pelaksanaan Teaching Factory

  1. Tahap Persiapan

    Sosialisasi kepada Civitas sekolah, Pembentukan Tim Pelaksana, Penyusunan Rencana & Ruang Lingkup kegiatan, serta Penyusunan & Pengesahan dokumen perangkat pembelajaran.

  2. Tahap Implementasi

    Penerapan model pembelajaran, Pendampingan dan penguatan pemahaman Stakeholder, serta Monitoring dan Pengendalian kegiatan.

  3. Tahap Evaluasi

    Evaluasi penerapan kegiatan, Penyusunan laporan hasil evaluasi, dan Rekomendasi untuk penguatan serta perbaikan selanjutnya.

Bidang Kompetensi Gamelab

SMK dengan jurusan berikut dapat bekerjasama dengan Gamelab

Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPGL)

Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Multimedia (MM)

Desain Komunikasi Visual (DKV)

Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)

Bisnis Daring Pemasaran (BDP)

Otomatisasi & Tata Kelola Perkantoran (OTKP)

Akuntansi Keuangan dan Lembaga (AKL)

Kegiatan Pelaksanaan Teaching Factory Gamelab

Foto kegiatan pelaksanaan Teaching Factory SMK Telekomunikasi Tunas Harapan bersama Gamelab Indonesia

Pelaksanaan TeFA SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Pelaksanaan TeFA SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Pelaksanaan TeFA SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Pelaksanaan TeFA SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

Tertarik membentuk Teaching Factory bersama Gamelab?

Gamelab bersedia bekerjasama dengan seluruh elemen yang berkeinginan mengembangkan Teaching Factory dalam proses pembelajaran di SMK. Hubungi tim kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kerjasama Teaching Factory.