Untukmu yang menempuh pendidikan di vokasi, tentu sudah tidak asing dengan istilah ‘link and match.’ Pemerintah mendukung kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan pelaku industri. Salah satunya melalui konsep link and match 8+i. Apa itu link and match 8+i? Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Link and Match
Dalam pendidikan vokasi, link and match berarti menghubungkan dunia pendidikan vokasi dengan industri kerja. Dengan begitu, terdapat relevansi atau kesinambungan antara penempuh pendidikan vokasi dengan industri yang memerlukan tenaga kerja sesuai dengan keahlian.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Dirjen Vokasi Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto, mengatakan bahwa terdapat delapan aspek yang perlu dihadapi oleh dunia pendidikan vokasi Indonesia yang tekait dengan link and match dengan industri. Berbagai aspek tersebut bertujuan untuk mendorong kualitas lulusan vokasi agar selaras dengan kebutuhan industri.
Rumus Link and Match 8+i
Lalu, apa saja aspek link and match 8+i? Berikut uraiannya.
Pertama, kurikulum disusun bersama sejalan dengan memperkuat aspek softskills, hardskills, dan karakter yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Kedua, penerapan pembelajaran berbasis proyek nyata dari dunia kerja (Project Based Learning/PBL) untuk menyelaraskan hardskills, softskills, dan karakter yang kuat.
Ketiga, meningkatkan jumlah peran guru atau instruktur dari industri maupun ahli dari dunia kerja. Sesuai imbauan Mendikbud, peningkatan perlu dilakukan secara signifikan hingga minimal mencapai 50 jam per semester/program keahlian.
Keempat, penerapan praktik kerja lapangan/industri minimal satu semester.
Kelima, sertifikasi kompetensi bagi lulusan dan bagi guru atau instruktur harus sesuai dengan standar dan kebutuhan industri
Keenam, ditekankan untuk guru atau instruktur untuk memperbarui teknologi melalui pelatihan rutin.
Ketujuh, diadakan riset terapan yang membantu dan mendukung teaching factory berdasarkan kebutuhan atau kasus tertentu
Kedelapan, komitmen penyerapan tenaga kerja lulusan oleh dunia kerja.
Untuk huruf “i” mencakup berbagai peluang kerja sama yang bisa dilaksanakan dengan dunia kerja.
Syarat Terwujudnya Link and Match
Berikut beberapa syarat agar link and match bisa terwujud:
- Lembaga pendidikan dan dunia industri diharapkan membuat kurikulum bersama.
- Terdapat sinkronisasi kurikulum yang dilakukan secara berkala. Dapat menjadikan materi yang diajarkan pada siswa vokasi dapat match dengan kebutuhan industri di lapangan. Selanjutnya, pihak industri harus memberikan guru atau dosen tamu dari industri yang memiliki tugas untuk memberikan pengajaran nyata pada siswa/mahasiswa pendidikan vokasi.
- Pihak industri dan pihak pendidikan vokasi merancang bersama mengenai pemberian magang kepada siswa SMK dan mahasiswa vokasi
- Adanya sertifikasi kompetensi. Hal ini menjadi bentuk nyata dari pengujian level pengetahuan dan keterampilan lulusan vokasi
- Komitmen dari pihak industri untuk menyerap lulusan sekolah vokasi
Link and Match Bagaikan Hubungan Kekasih
Wikan Sakarinto selaku Dirjen Vokasi mengibaratkan bahwa link and match bagaikan hubungan kekasih. Chemistry antara pendidikan vokasi dan industri harus terus dibangun hingga “menikah”.
Itu artinya, sejak awal, antara kedua pihak perlu saling mengenal dan memberi bekal. Dengan begitu, keduanya bisa menyambut tujuan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Manfaat Link and Match untuk Menyerap Tenaga Kerja
Program link and match ini juga memiliki banyak manfaat lho! Berikut di antaranya:
Keterampilan Tenaga Kerja Sesuai dengan Job Desk
Dengan adanya program link and match, tenaga kerja handal dapat dipersiapkan di bidang tertentu secara spesifik. Itu artinya, berbagai kemampuan yang akan dilatih akan disesuaikan dengan job desk dari pekerjaan atau posisi tertentu di sebuah perusahaan atau lembaga kerja. Jadi, kamu tidak akan menerima keterampilan yang ‘abu-abu’ karena skill yang lebih spesifik sudah diajarkan agar kamu bisa menguasainya dengan baik.
Lebih Cepat Memenuhi Kebutuhan Industri
Program link and match juga diharapkan bisa membuat lulusan pendidikan vokasi dapat lebih cepat menjawab kebutuhan industri. Penyerapan tenaga kerja menjadi lebih cepat. Di sisi lain, industri juga bakal diuntungkan karena dapat memperoleh tenaga kerja yang lebih kompeten, teknikal, dan lebih mumpuni dalam waktu yang relatif cepat.
Membekali dengan Pengalaman yang Mumpuni
Mengingat di pendidikan vokasi porsi praktik lebih banyak daripada teori, maka kamu bisa mendapatkan pengalaman yang lebih mumpuni. Sehingga, lebih cukup untuk melamar pekerjaan. Apalagi, dengan pengalaman magang dan kelas industri, pasti sangat berguna untuk upgrade CV dan diterima bekerja dengan lebih mudah.
Menguasai Hard Skills dan Soft Skills
Dengan terjun secara langsung di lapangan saat magang dan kelas industri, para lulusan vokasi tidak hanya dibekali dengan hard skill yang cocok dengan job desc. Namun, juga dibekali dengan soft skill yang sangat berguna untuk karir.
Baca Juga : Satuan Pendidikan Vokasi Siap Unjuk Karya dalam TEI 2024 dan JMFW 2025
Penutup
Itu dia penjelasan lengkap mengenai link and match yang perlu kamu tahu. Dengan program ini, lulusan vokasi dicetak menjadi lulusan-lulusan kompeten dengan berbagai keterampilan dan kemampuan yang sesuai dengan standar industri.
Link and match ini juga dilaksanakan oleh Gamelab Indonesia dalam program Kelas Industri dan PKL. Dengan begitu, kamu bisa mengoptimasi skill digital-mu agar sesuai dengan standar industri bersama Gamelab. Jadi, setelah lulus, kamu bisa langsung siap kerja dan siap wirausaha.
Yuk optimasi skill digital-mu bersama Gamelab Indonesia sekarang juga!
Referensi:
https://eduwara.com/diterapkan-dorong-kualitas-lulusan-vokasi-apa-itu-link-and-match-8-i