BERITA TIPS MAGANG & KARIER Kemampuan yang Berkembang dari Magang

Kemampuan yang Berkembang dari Magang

Oleh Dinzha Fairrana Atsir | Kamis, 4 Februari 2021

Kemampuan yang Berkembang dari Magang

Mengenai tiga hal yang saya pelajari dari magang di GameLab Indonesia.

Ciptakan lingkungan belajar yang lebih MENYENANGKAN dengan GAME-BASED LEARNING!

Yuk, belajar di GAMELAB ACADEMY, belajar kapan saja, di mana saja. Kurikulum berbasis industri. Dapatkan SERTIFIKAT ketika kamu sudah selesai!

Daftar Isi Artikel

A. Introduksi

Apa yang akan saya ceritakan saat ini adalah mengenai keahlian yang saya kembangkan melalui pengalaman magang di GameLab Indonesia. Mungkin alih-alih keahlian, istilah yang lebih tepat adalah pengetahuan. Berkat magang di sini, saya lebih memahami komposisi penempatan objek di kanvas, menggunakan warna yang lebih sesuai, serta membuat background yang detail dan menarik.

B. Komposisi

Contoh 1

Untuk poin yang pertama, mengenai komposisi, ada beberapa halaman yang saya kerjakan di mana tata letak baik objek maupun karakter tidak seimbang, sehingga menghasilkan ilustrasi yang agak berantakan. Sebagai contoh, perhatikan gambar berikut.

Di gambar ini, rumah-rumahnya terlihat menumpuk di sebelah kiri. Saya diberitahu untuk merevisinya dan memindahkan setidaknya satu rumah ke sebelah kanan, sebab area tersebut tampak begitu hampa. Di bawah ini merupakan ilustrasi yang sudah diperbaiki, meskipun belum finalnya tetapi sudah terlihat lebih seimbang dibanding sebelumnya.

Contoh 2

Contoh lain dari komposisi adalah ketika saya mengerjakan halaman tujuh seperti di bawah ini.

Sekilas tidak ada yang terlalu buruk, tetapi penempatan objek-objek di latarnya sebetulnya terlihat kurang seimbang. Dua rumah menumpuk di sebelah kiri, sementara siluet pohon-pohon di sebelah kanan. Pepohonan kelapa itu pun sebetulnya jangan siluet, sebab letaknya berada di depan rumput sementara rumah adat yang jelas tampaknya berada di belakang rumput. Perspektifnya jadi sedikit kacau.

Setelah diperbaiki, beginilah jadinya, meskipun bukan merupakan versi final juga:

Sekarang tata letaknya lebih baik dan seimbang. Ada satu rumah lagi yang lebih pudar karena letaknya lebih di belakang dari rumah pertama, dan rumah yang lebih jauh lagi hanya kelihatan biru saja. Kini juga ada pohon-pohon kelapa yang bukan siluet di depan.

C. Warna

Contoh 1

Saya cenderung orang yang gemar memilih warna redup dan pucat dibanding yang terang. Oleh karena itu, di awal mengerjakan tugas ini, saya sedikit kesusahan dalam memilih warna yang sesuai untuk buku cerita anak.

Dapat dilihat dari ilustrasi pertama yang saya buat di bawah ini, palet warnanya amat pudar dan kurang menarik.

Alhasil, saya mesti merevisinya. Pelatih saya memberikan sebuah contoh di kolom komentar sebagai referensi warna apa yang lebih sesuai untuk digunakan. Beberapa hal yang diubah di gambar tersebut adalah gradasi langit, pulau, dan burung-burung camar.

Seperti yang dilihat, versi yang ini lebih menarik karena warnanya cerah dan hidup. Terdapat shading dan detail-detail kecil di lautnya juga yang membuat ilustrasi lebih enak dipandang.

Contoh 2

Contoh berikutnya dari pewarnaan adalah ketika saya mengerjakan halaman empat. Silakan dilihat dulu di bawah ini.

Ini sebelum saya menyelesaikannya secara utuh, tetapi pelatih saya sudah memberi komentar terhadap pewarnaannya. Tutur beliau, palet warna di sini terlalu monoton karena serba cokelat. Saya harus memilih warna yang lebih terang juga, yang lebih kejinggaan. Awalnya saya sedikit bingung apakah warna jingga akan cocok, ternyata setelah dipadukan hasilnya tidak buruk.

Dengan begini, ilustrasinya jadi tidak terlihat hambar dan lebih cocok untuk cerita anak-anak.

D. Background

Selain kedua hal tersebut, pelajaran lain yang saya petik dan kembangkan melalui magang adalah membuat latar belakang yang detail dan berisi. Saya termasuk orang yang sebelumnya jarang menggambar background, sehingga selama mengerjakan ilustrasi, sering terdapat area-area yang terasa hampa dan mesti direvisi. Walaupun begitu, lambat laun saya mulai belajar untuk membuat background yang lebih berisi.

Salah satu contohnya adalah sampul depan yang saya kerjakan ini:

Sampul yang sudah diselesaikan sketsanya:

Awalnya saya merasa latarnya sudah cukup penuh, tetapi ternyata masih bisa ditambahkan dengan detail-detail kecil. Ombak-ombaknya bisa lebih besar dan dramatis, lalu ada air yang tumpah dari kapal, serta hujan. Mengenai hujan, saya juga sempat khawatir ia akan membuat sampulnya terlihat terlalu ramai, tetapi ternyata hasilnya cukup bagus.

Awan dan petir pun juga ditambahkan nantinya di sebelah kiri. Setelah saya lihat hasilnya, memang jadi terlihat seperti badai sungguhan. Font pada judul pun diganti karena yang sebelumnya terlalu kecil dan sederhana.

Baca Juga : Manfaat Dunia Digital untuk Perkembangan Game

E. Kesimpulan

Saya pikir saya mesti terus belajar untuk membuat ilustrasi yang lebih baik. Ini bukan soal gambaran bagus saja, tetapi logika dan kreativitas kita pun mesti berjalan untuk mengatur komposisi, warna, dan background yang tidak hampa. Pengalaman magang di GameLab Indonesia telah membantu saya mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut.


Dinzha Fairrana Atsir

Dinzha Fairrana Atsir

Kamis, 4 Februari 2021

ARTIKEL TERKAIT

Magang lebih mudah dan bisa dilakukan dari mana saja dengan Program Magang Online Gamelab. Magang Bersertifikat, plus Pelatihan!

DAFTAR MAGANG

ARTIKEL POPULER

KATEGORI