BERITA QA&TESTING 4 Aspek dalam Melakukan Testing

4 Aspek dalam Melakukan Testing

Oleh Faturochman Nirwana | Senin, 27 September 2021

4 Aspek dalam Melakukan Testing

Sebelum akhir nya perusahaan merilis produk akhir pada khalayak umum, perusahaan akan melakukan testing atau pengujian terhadap produk yang akan dirilis untuk melihat tingkat kelayakan dari produk tersebut sebelum dirilis pada khalayak umum atau untuk pub

Aktivitas di kantor membosankan?
Karyawan engangement kurang?
GAMIFIKASI-IN aja!

Yuk, belajar di GAMELAB ACADEMY, belajar kapan saja, di mana saja. Kurikulum berbasis industri. Dapatkan SERTIFIKAT ketika kamu sudah selesai!

Daftar Isi Artikel

Nah, saat melakukan testing, terdapat dua tahapan yang harus dilalui seorang tester saat melakukan pengujian, yaitu alpha testing dan beta testing. Apa yang membedakan antara Alpha Testing dan Beta Testing adalah, Alpha Testing dilakukan dengan menggunakan kelayakan media yang dimana menggunakan kuesioner yang disebarkan dan checklist, selain itu, dilakukan analisis pada software yang a diuji, pada pengujian tersebut dilakukan beberapa analisis dengan memperhatikan beberapa aspek, yang dimana meliputi aspek efisiensi, aspek performa, functional suitability, dan compatibility dari software yang digunakan. Melakukan pengujian juga harus memperhatikan standar pengujian, yaitu standar ISO 25010. Namun pada Beta Testing, pengujian dilakukan menggunakan menyebarkan kuesioner pada sejumlah responden untuk mengetahui pengujian pada aspek usability dalam standar ISO 25010. Selanjutnya kita bahas, di setiap pengujian, apa saja aspek yang diperhatikan dalam pengujian:

Aspek Functional Suitability

Nah pada aspek functional suitability ini, merupakan aspek yang dimana berisikan instrumen berupa test case yang dimana test case ini berisi skenario-skenario, selama pengujian program yang akan diuji. Tidak hanya melakukan tes pada skenario, namun pada pengujian ini ingin melihat output berdasarkan hasil dalam menanggapi input yang dipilih dan dieksekusi. Aspek ini juga diuji berdasarkan dengan menghitung jumlah dari fitur-fitur yang berfungsi sebagaimana fungsinya atau fitur fungsionalitas yang ada pada software, dan dibandingkan dengan fitur-fitur fungsionalitas yang sedang berjalan. Selain itu, pengujian ini ingin melihat:

  • Apakah fungsi sudah berjalan dengan benar
  • Kesalahan tampilan pada interface
  • Kesalahan dalam struktur data yang diakses
  • Perilaku atau kinerja yang salah saat digunakan
  • Inisialisasi dan kesalahan terminasi

Aspek Performance Efficiency

Pada Aspek Performance efficiency, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah saat sedang melakukan pengujian software performance, yang dimana pengujian tersebut dilakukan dikembangkan melalui kecepatan akses, dan bagaimana software yang diuji memiliki kecepatan proses daya saat dijalankan, selain itu pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana konsumsi daya processor, memori, dan hal lainnya. Selain itu aspek performance efficiency bertujuan melihat bagaimana penggunaan baterai, memori, CPU, dan beban server yang digunakan dalam berbagai kondisi, sehingga menghasilkan hasil uji, sejauh mana kinerja yang diharapkan dibawah beban-beban tersebut. Dalam pengujian menggunakan aspek performance efficiency, pada perangkat PC dan Perangkat Mobile dibedakan berdasarakan ketahanan daya baterai, processor, memori, dan jaringan yang digunakan untuk koneksi.

Aspek Usability

Selanjutnya pada aspek usability, yang dimana akan dibagi menjadi 4 kriteria yang berbeda, 4 kriteria tersebut adalah usefulness, ease to use, ease to learning, dan satisfaction yang dimana kuisioner ini mengikuti aturan USE Questionnaire oleh Arnold M. Penggunaan pengujian usability dapat menggunakan skala likert 5 poin, karena dengan tidak adanya penggunaan kuesioner tanpa skala titik tengah dapat menyebabkan bias pada responden, sehingga dengan menggunakan skala likert, responden diharuskan untuk memiliki lebih positif atau lebih negatif. Selain itu aspek usability digunakan untuk mengetahui kualitas dari user interface yang digunakan, sehingga dapat digunakan selama proses desain.

Baca Juga : Pentingnya Quality Assurance Dalam Siklus Pembuatan Game

Aspek compatibility

Pada aspek compatibility, terdapat hal-hal yang diperhatikan saat pengujian, yaitu tester melakukan uji coba askes software yang diujikan, pada device serta sistem operasi yang berbeda-beda. Dengan menggunakan pengujian seperti ini maka akan diketahui, apakah software tersebut dapat diakses dengan berbagai macam device serta sistem operasi yang berbeda. Selain itu pada aspek compatibility, pengujian juga dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan versi minimum untuk dapat menjalankan aplikasi pada perangkat yang di uji coba.

Sumber :
https://eprints.uny.ac.id/20794/1/MIRZA%20HIKMATYAR%2010520244033.pdf


Faturochman Nirwana

Faturochman Nirwana

Senin, 27 September 2021

ARTIKEL TERKAIT

Magang lebih mudah dan bisa dilakukan dari mana saja dengan Program Magang Online Gamelab. Magang Bersertifikat, plus Pelatihan!

DAFTAR MAGANG

ARTIKEL POPULER

KATEGORI