Banyak orang masih berpikir jika pemrograman itu hanya bisa dipelajari untuk orang dewasa, baik itu siswa SMK atau mahasiswa. Padahal tidak demikian, kini anak-anak pun juga bisa, karena perkembangan digital sudah mulai pesat sehingga munculnya banyak aplikasi belajar yang ramah anak. Salah satunya adalah Scratch.
Scratch merupakan aplikasi yang cukup populer karena kemudahannya untuk belajar membuat proyek-proyek digital seperti gim hingga animasi interaktif. Mak tak heran apabila aplikasi ini mulai digandrungi banyak anak-anak dan beberapa sekolah menerapkan mata pelajaran pilihan atau ekstrakurikuler yang menggunakan Scratch.
Apa Itu Scratch?
Scratch adalah aplikasi untuk membuat berbagai proyek kreatif seperti gim, animasi, dan cerita digital dengan mudah serta interaktif. Aplikasi ini juga menyediakan berbagai mata pelajaran seperti matematika, bahasa, hingga seni.
Maka dari itu, Scratch sering kali digunakan oleh anak-anak untuk belajar pemrograman karena penggunaannya hanya perlu drag and drop. Di sisi lain, aplikasi ini juga membuat anak-anak jadi senang karena mereka bebas berkreasi.
Alasan Scratch Cocok untuk Anak-anak
Scratch dibuat dengan bahasa yang ramah anak dan tampilan yang menarik. Tidak perlu menghafal sintaks atau perintah rumit. Anak-anak cukup memilih dan menyusun blok sesuai alur yang diinginkan, lalu melihat hasilnya secara langsung. Hal ini membantu mereka memahami hubungan sebab-akibat dan logika dasar dalam koding.
Scratch juga memicu rasa ingin tahu dan imajinasi. Anak-anak bisa bebas berkreasi, membuat cerita petualangan, game teka-teki, atau animasi lucu dari karakter favorit mereka. Ini adalah bentuk eksplorasi yang menyenangkan namun tetap edukatif.
Selain itu, Scratch mendukung pembelajaran berbasis proyek. Anak-anak bisa merancang proyek sesuai minat mereka, bekerja dalam kelompok, dan membagikan hasil karyanya kepada teman-teman. Ini juga melatih kolaborasi dan komunikasi.
.jpg?1745398886003)
Tujuan Belajar Aplikasi Scratch
Lalu, apa sebenarnya tujuan belajar aplikasi Scratch bagi anak-anak? Berikut beberapa poin pentingnya:
1. Meningkatkan Kreativitas dan Imajinasi
Scratch memberi ruang luas bagi anak-anak untuk mengekspresikan ide-ide mereka. Mereka bisa menciptakan karakter, menulis cerita, dan membangun dunia virtual sesuai imajinasi. Semakin sering bereksperimen, semakin berkembang juga kreativitas mereka.
2. Melatih Kemampuan Berpikir Logis
Dalam menyusun blok perintah, anak-anak belajar berpikir runtut. Mereka harus memahami urutan logika agar program berjalan dengan benar. Ini sangat membantu dalam membentuk pola pikir terstruktur sejak dini.
3. Mengenal Dasar-Dasar Pemrograman
Tanpa sadar, anak-anak sudah belajar konsep penting dalam dunia coding seperti loop, kondisi (if/else), dan variabel. Ini akan sangat berguna jika suatu saat mereka ingin mendalami dunia teknologi lebih jauh.
4. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Saat berhasil menyelesaikan proyek atau membuat sesuatu yang keren, anak-anak akan merasa bangga. Mereka belajar bahwa usaha dan eksperimen bisa menghasilkan sesuatu yang nyata.
5. Mengembangkan Soft Skill
Belajar dengan Scratch juga bisa membantu anak mengembangkan soft skill seperti ketekunan, kerja sama tim, dan komunikasi saat mereka berbagi atau mempresentasikan hasil karya.
.jpg?1745398913932)
Baca Juga : SD Negeri Ngargoloka Outing Class ke GAMELAB untuk Belajar Teknologi dan Membuat Gim dengan Scratch
Tips Mengajak Anak Belajar Scratch
Agar anak bisa belajar Scratch dengan optimal, tentu diperlukan pendekatan yang menyenangkan dan sesuai dengan cara belajar mereka. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan oleh orang tua maupun guru:
1. Mulai dari yang Sederhana
Saat pertama kali mengenalkan Scratch, jangan langsung memberikan tugas atau proyek yang rumit. Biarkan anak mengeksplorasi dulu. Tujuannya adalah agar mereka merasa nyaman dengan antarmuka Scratch dan tidak takut untuk mencoba.
2. Gunakan Cerita atau Tema yang Disukai Anak
Anak-anak akan lebih antusias jika mereka mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan minat mereka. Jika anak suka binatang, ajak mereka membuat game tentang merawat hewan. Hal ini membuat proses belajar lebih personal dan menyenangkan.
3. Dampingi dan Beri Semangat
Pendampingan sangat penting, terutama di tahap awal. Duduklah bersama anak saat mereka mulai mengerjakan proyek. Dengarkan ide mereka, bantu jika mereka kesulitan, dan berikan dorongan agar mereka tidak cepat menyerah.
Itulah penjelasan mengenai tujuan belajar aplikasi Scratch. Ringkasnya, aplikasi ini memang didesain bukan hanya tentang bermain dengan teknologi tetapi juga tentang membangun berbagai keterampilan penting yang berguna untuk masa depan anak. Yuk, daftar Ekskul Coding di GAMELAB sekarang dan dapatkan future skills yaitu koding serta pembuatan gim edukasi. Info pendaftaran di sini.