Dalam melamar pekerjaan, kamu tentu pernah melihat lowongan untuk pekerjaan Quality Assurance dan Quality Control. Walaupun sepintas sama, tetapi kedua profesi tersebut mempunyai tanggung jawab dan tugas yang berbeda.
Lalu, apa perbedaan antara Quality Assurance dan Quality Control? Simak penjelasan Gamelab berikut ini yuk biar paham.
Pengertian Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)
Mengenali perbedaan Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC) wajib hukumnya buat kamu yang ingin berkarir di bidang pengembangan produk. Baik itu berupa produk fisik ataupun produk digital seperti aplikasi, game, dan software.
Berikut pengertian dari masing-masing posisi tersebut.
Definisi Quality Assurance (QA)
Quality Assurance adalah sebuah proses untuk mengetahui dan memastikan bahwa syarat-syarat kualitas sebuah produk sesuai ketentuan perusahaan sudah dipenuhi. Proses ini meliputi perencanaan dan pengawasan proses produksi. Maka dari itu, seorang QA diperlukan di proses ini dengan tujuan supaya pekerjaan yang dilaksanakan bisa berjalan efisien dan efektif.
Definisi Quality Control (QC)
Sementara itu, Quality Control (QC) merupakan proses pemeriksaan kualitas produk dalam sebuah perusahaan. Biasanya, seorang QC bertugas untuk memastikan bahwa produk yang akan diluncurkan ke pasar sudah sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
Perbedaan Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)
Berikut beberapa perbedaan antara Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC) yang perlu kamu ketahui.
Fokus Pekerjaan
Dari segi fokus kerja, Quality Assurance (QA) menitikberatkan untuk memenuhi kualitas produk sesuai standar perusahaan. Seorang QA turut serta dalam membuat standarisasi sebuah produk dengan tujuan supaya tidak ada produk yang gagal/salah produksi. Apabila terjadi ketidaksesuaian, maka QA saat itu juga bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan memperbaiki standarisasi tersebut.
Sedangkan Quality Control (QC) fokus untuk memperbaiki kesalahan yang ada di hasil akhir sebuah produk. Lebih tepatnya, sebelum produk itu diperjualbelikan hingga ke tangan konsumen. Apabila kualitas produk yang dihasilkan belum sesuai dengan standar perusahaan, maka QC memiliki tugas untuk memperbaikinya.
Tujuan yang Ingin Dicapai
Jika dilihat dari segi tujuan umum, baik QA maupun QC memiliki tujuan yang hampir sama. Quality Assurance bertujuan untuk memeriksa proses pembuatan dan pengembangan produk sebelum nantinya diperiksa oleh QC. Bisa dibilang, QA akan meninjau terlebih dahulu apakah produknya sesuai dengan standar dan ketentuan perusahaan. Dengan kata lain, QA meminimalisir kesalahan dalam proses dan setelah produk dikembangkan.
Sedangkan QC bertujuan untuk menguji produk sebelum diluncurkan ke pasar. Caranya, QC melakukan pemeriksaan ulang untuk meminimalisir kerusakan produk atau tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
Contohnya, sebuah perusahaan membuat produk berupa software. Tim yang melakukan QA bertugas menguji software tersebut untuk mendeteksi adanya freeze, bug atau kesalahan yang kemungkinan muncul saat software digunakan.
Setelah produk tersebut selesai dibuat dan dikembangkan, tim QC akan memeriksa kembali kualitas dari software tersebut sebelum diluncurkan ke pasaran.
Walau begitu, QA dan QC mempunyai tujuan akhir yang sama, yakni untuk memastikan bahwa kualitas produk sesuai standar dan menjamin kepuasan konsumen.
Cara Kerja Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)
Perbedaan yang signifikan di antara QA dan QC tentu adalah cara kerjanya.
QA memiliki cara kerja dengan menciptakan manajemen sistem yang bermutu sehingga bisa menjadi tolok ukur kualitas produk perusahaan. Sedangkan cara kerja QC adalah dengan mencari sumber masalah dan memperbaikinya dengan tools atau peralatan yang ada. Dengan begitu, kualitas produk tetap terjaga.
Kapan QA dan QC Melaksanakan Tugasnya?
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, orang yang bekerja sebagai QA Tester memiliki peran sebelum proses produksi berjalan. Bagian QA biasanya membuat perencanaan, SOP (standard operational procedure), ataupun spesifikasi dari produk perusahaan. QA bekerja untuk meminimalisir kesalahan produk dalam proses pengembangan.
Sementara itu, staf QC umumnya melaksanakan tugas sesudah proses pengembangan produk selesai. Apabila ada ketidaksesuaian pada produk yang dihasilkan, maka QC akan melaporkan permasalahan tersebut dan memperbaiki produksi tersebut.
Skill yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)
Skill yang Dibutuhkan oleh Quality Assurance
QA merupakan salah satu profesi yang sangat dibutuhkan di dunia industri. Untukmu yang ingin menjadi seorang QA yang professional dan handal, kamu perlu menguasai skill berikut ini:
1. Coding
Keterampilan paling penting yang wajib dimiliki oleh seorang QA adalah coding. Tanpa skill ini, kamu akan mendapatkan kesulitan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Untuk menjadi seorang QA yang handal, setidaknya kamu perlu memahami berbagai dasar pemrograman umum.
Dengan begitu, kamu bisa berkomunikasi mengenai produk dengan para pengembang dengan lebih efektif. Dengan begitu, jadi lebih mudah untuk memberikan masukan yang dibutuhkan dalam pengembangan produk.
2. Mampu Menemukan Bugs
Salah satu tanggung jawab QA adalah menemukan bugs di dalam produk. Maka, kamu perlu mengetahui tools apa saja yang digunakan untuk pengujian produk dan juga bagaimana cara menggunakannya.
3. Memahami Data
Menganalisis data juga menjadi salah satu skill yang perlu dimiliki oleh seorang QA. Dari data analisis tersebut, QA bisa menemukan apa saja yang harus ditingkatkan dari produk.
Skill yang Dibutuhkan oleh Quality Control
Hampir semua bidang industri membutuhkan Quality Control (QC). Sebab, QC dibutuhkan dalam proses pengembangan software, proses mendesain produk, hingga penjualan berbagai produk yang diproduksi secara massal.
Berikut beberapa skill yang dibutuhkan untuk menjadi seorang QC.
1. Memiliki Ketelitian Tinggi
Mengingat QC adalah pihak yang bertugas untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar dan layak untuk diluncurkan ke pasar, maka kamu harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi. Tidak hanya itu, kamu juga harus berorientasi pada detail untuk meminimalisir kesalahan.
2. Menguasai Pengetahuan Mengenai Produk
Seorang QC harus menguasai brand knowledge mengenai produk yang dikembangkan. Dengan pemahaman produk yang baik, kamu bisa melakukan identifikasi masalah kualitas produk.
3. Memahami Standar Kualitas Perusahaan
Setiap perusahaan mempunyai standar kualitas masing-masing. Seorang QC harus memahami benar-benar mengenai standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan tempatmu bekerja.
4. Kemampuan Menyelesaikan Masalah
QC harus memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi masalah dan berbagai isu yang berkaitan dengan kualitas produk. Selain itu, QC juga harus memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah, terutama jika menemukan kesalahan dalam produk.
Baca Juga : Pentingnya Quality Assurance Dalam Siklus Pembuatan Game
Penutup
Itu dia penjelasan mengenai perbedaaan Quality Assurance dan Quality Control yang perlu kamu ketahui. Kira-kira, mana nih profesi yang lebih cocok buat kamu?
Ingin menjadi talenta digital handal? Atau, punya cita-cita untuk bekerja di bidang IT? Kamu bisa belajar pemrograman di Gamelab!
Di sini, kamu bisa belajar mengenai pemrograman dari pemula. Klik di sini ya untuk bergabung dengan kelasnya!
Referensi:
https://glints.com/id/lowongan/perbedaan-quality-control-dan-quality-assurance/#.YuH3NnZBy5c
https://labmaniaindonesia.id/perbedaan-qc-dan-qa/
https://glints.com/id/lowongan/skill-quality-assurance/#.YuNgLXZBxPY
https://mutiaramutusertifikasi.com/mau-berkarir-sebagai-qa-qc-fokuskan-diri-pada-5-skills-ini/
