BERITA CREATIVE, DESAIN & MULTIMEDIA Penting! Prinsip dan Elemen Dasar Desain Yang Harus Diketahui Desainer

Penting! Prinsip dan Elemen Dasar Desain Yang Harus Diketahui Desainer

Oleh Gamelab Indonesia | Sabtu, 14 Desember 2019

Penting! Prinsip dan Elemen Dasar Desain Yang Harus Diketahui Desainer

Menjadi seorang desainer tentunya harus memahami dahulu prinsip-prinsip dan elemen-elemen dasar yang ada pada desain agar karya yang dihasilkan dapat tercipta secara maksimal.

Yuk, belajar di GAMELAB ACADEMY, belajar kapan saja, di mana saja. Kurikulum berbasis industri. Dapatkan SERTIFIKAT ketika kamu sudah selesai!

Yuk, ikuti program inovatif MAGANG ONLINE untuk berbagai bidang seperti animasi, coding, 3D, illustrasi, musik dan bisnis hanya di GAMELAB.ID!

Daftar Isi Artikel

Menjadi seorang desainer bukanlah hal yang mudah. Selain harus mengerti trend yang sedang berjalan di marketnya, seorang desainer juga harus bisa memahami keinginan target audiencenya dengan baik. Desain yang secara fleksibel terus berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Berkembangnya desain tentunya tetap pada pedoman desain yaitu sesuai dengan prinsip dan elemen-elemen dasar pada desain. Dengan adanya pedoman tersebut, seorang desainer bisa mempelajari desain yang baik untuk target audiencenya.

Menjadi seorang desainer tidak hanya sekedar mendesain apa yang ia inginkan, namun juga harus bertanggung jawab dengan desain yang dibuatnya, bagaimana desain tersebut dapat diterima oleh target audiencenya. Tentunya hal tersebut memiliki langkah yang harus diambil oleh desainer tersebut sebelum ia mulai mengerjakan desainnya. Seorang desainer harus memahami dahulu prinsip-prinsip dan elemen dasar desain agar lebih paham dalam desain yang dihasilkan dapat maksimal. Apa sajakah prinsip dan elemen yang harus diketahui oleh seorang desainer? Simak di rtikel di bawah ini.

Prinsip-Prinsip Desain

Kesatuan (unity)

Dalam sebuah desain dibutuhkan adanya kesatuan untuk menciptakan sebuah komposisi dan perpaduan yang teratur diantara elemen-elemen desain yang lainnya. Kesatuan sendiri merupakan sebuah prinsip yang menekankan pada keselarasan dari untusur-unsur elemen desain yang disusun, baik itu berupa wujud maupun ide yang melandasinya.

Kesatuan diperlukan untuk menyelaraskan karya seni atau desain yang terdiri dari beberapa elemen-elemen desain. Dengan adanya kesatuan ini, elemen-elemen dalam desain tersebut saling mendukung dan memperoleh fokusnya masing-masing.

"spiral staircase" Photo by Fabian Fauth on Unsplash

Keseimbangan (balance)

Keseimbangan merupakan sebuah prinsip untuk menghindari kesan berat sebelah pada suatu desain. Stabilitas dalam sebuah desain atau karya diperlukan untuk menciptakan elemen yang merata pada setiap sisinya, menghindari terciptanya tampilan yang berat pada titik visual tertentu.

Karena setiap elemen desain memiliki kekuatan dan porsinya masing-masing sehingga dapat dihasilkan visual yang merata dengan adanya prinsip ini. Kesimbangan juga diperlukan untuk memberikan perinagtan agar desainer tidak berlebihan pada satu elemen saja.

Irama (rythm)

Irama atau ritme merupakan sebuah prinsip penyusunan elemen-elemen desain dengan mengikuti suatu pola penataan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik. 

Dengan melakukan proses pengulangan (repetisi) pada elemn-elemen desain, maka akan tercipta sebuah pola dan irama. Irama juga mampu menciptakan sebuah desain yang menarik serta mampu menyampaikan pesan atau informasi dari desainer kepada terget audiencenya.

Kontras (contrast)

Kontras adalah penggunaan elemen (warna berlawanan pada roda warna, atau cahaya nilai / gelap, atau arah – horisontal / vertikal) yang terlihat lebih menonjol atau menentang daripada elemen lainnya. Berbeda memungkinkan kita untuk menekankan atau menonjolkan elemen kunci dalam desain Anda.

Penggunaan prinsip kontras pada suatu desain bertujuan sebagai vitalitas agar desain atau kerya tidak terkesan monoton. Tentu untuk penggunaan kontras dapat ditampilkan secukupnya agar tidak merusak keseimbangan yang ada dan dapat memunculkan ketidakteraturan dan kntradiksi yang jauh dari kesan harmonis.

Photo by Andrew Ridley on Unsplash

Fokus (Focus)

Fokus dalam prinsip desain selalu di perlukan untuk menciptakan sebuah komposisi yang dapat menunjukkan bagian yang dianggap penting dan menjadi perhatian utama atau ide utama dalam karya atau desain tersebut. Keharmonisan dalam membuat suatu fokus dapat dilakukan dengan menjaga fokus tersebut dan menjadikan segala sesuatu yang ada disekitar fokus mendukung fokus yang telah ditentukan.

Fokus juga akan menjadi bagian yang penting dalam sebuah desain atau karya karena akan menjadikan hal tersebut sebegai poin of interest yang dapat menyampaikan pesan dari desain atau karya tersebut.

Proporsi (proportion)

Prinsip proporsi adalah perbandingan ukuran antara elemen dengan elemen dan bagian dengan bagian secara keseluruhan. Pada prinsip proporsi tersebut lebih menekankan pada ukuran suatu elemen atau unsur yang akan disusun dan sejauh mana ukuran itu menunjang keharmonisan tampilan pada suatu desain atau karya.

Proporsi ini juga akan memberikan dampak atau efek yang harmonis dalam sebuah desain atau karya. Dengan pemilihan proporsi elemen atau unsur yang tepat akan membuat desain lebih mudah untuk menyampaikan informasi di dalamnya.


Baca artikel lainnya : 7 Software Animasi Terbaik 2019 Untuk Animator


Elemen-Elemen Dasar Desain

Garis (line)

Garis atau line merupakan sebuah unsur penting dalam membuat sebuah desain atau karya. Garis sendiri jika dilihat dari bentuknya merupakan sebuah goresan atau coretan yang nantinya dapat membentuk sebuah objek atau gambar yang dapat mendukung desain atau karya tersebut. Salah satu ciri khas dari sebuah garis ialah adanya arah dan dimensi memanjang. 

Sebagai elemen penting dalam sebuah desai atau karya, garis memiliki fungsi tertentu yang digunakan untuk mengarahkan gerakan mata melihat elemen di dalam karya desain. Adapun berbagai macam garis yang bisa digunakan desainer untuk membuat sebuah karya seperti Garis Vertikal, Garis Horizontal, Garis Lengkung, Garis Patah, Garis Miring, Garis berombak. Dari macam-macam garis tersebut mempunyai arti dan kegunaannya masing-masing yang disesuiakan dengan kebutuhan desain.

"graphing artwork" Photo by Luca Bravo on Unsplash

Bentuk & Ruang (Form & Space)

Bentuk dalam sebuah desain atau karya merupakan sebuah perpaduan atau penempatan garis yang disusun secara berdekatan sehingga menimbulkan diameter, tinggi dan lebar. Berdasarkan sifatanya, bentuk dibagi menjadi tiga, yaitu huruf, simbol, dan bentuk nayta (form). 

Sedangkan ruang merupakan perwujudan nyata dari sebuah bentuk. Ruang dapat di hadirkan dengan adanya bidang atau bentuk. Sebuah ruang ruang dapat terbentuk dengan menyusun beberapa bentuk atau bidang sehingga membentuk sebuah bentuk 3D yang  yang memiliki ruang. Ruang yang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi dapat dibagi menjadi ruang nyata dan ruang semu. 

Warna (Color)

Warna merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah desain atau karya. Warna dapat digunakan untuk menampilkan identitas sebuah desain, sert adapat menyampaikan pesan atau menarik perhatian serta mempertegas sesuatu. Warna dapat di bagi menjadi dua section, warna yang timbul karena sinar (RGB) dan warna yang dibuat dalam unsur tinta atau cat (CMYK).

 Ada beberapa permasalahan yang mendasar dari warna diantaranya adalah hue (spektrum warna), saturasi (nilai kepekatan), dan lightness (nilai gelap terang). Masing-masing warna memberikan respons secara psikologis. Molly E. Holzschlag dalam Adi Kusrianto membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respons psikologis kepada pemirsanya sebagai berikut:

  1. Merah, melambangkan kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya.
  2. Biru, melambangkan kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah.
  3. Hijau, melambangkan alami, kesehat, pandangan yang enak, kecemburuan, pembaruan.
  4. Kuning, melambangkan optimisme, harapan, tidak jujur, pengecut, gembira,.
  5. Ungu, melambangkan spiritual, misteri, kebangsawanan, sombong, kasar, keangkuhan.
  6. Oranye, melambangkan energi, semangat, segar, keseimbangan, ceria, hangat.
  7. Coklat, melambangkan tanah/ bumi, kenyamanan, dapat dipercaya, bertahan.
  8. Abu-abu, melambangkan intelek, futuristik, modis, kesederhanaan, sedih.
  9. Putih, melambangkan suci, bersih, tidak bersalah, steril, kematian.
  10. Hitam, melambangkan kekuatan, jahat, canggih, kematian, misteri, ketakutan, sedih, anggun. 

"low-angle photography of building with art painting" Photo by Ambitious Creative Co. - Rick Barrett on Unsplash

Teks (Type)

Penggunaan teks atau tipografi dalam sebuah desain juga menjadi salah satu elemn pendukung yang penting. Teks atau tipografi ini berfungi untuk membantu proses penyusunan dan pengaturan kata-kata kedalam bentuk tulisan yang mana akan di sesuaikan dengan kebutuhan desain atau karya. Dengan teks dapat menciptakan keselaran dan keseimbangan dalam desain dan dalam mempermudah penyampaian informasi desain. Penggunaan teks sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu secara manual (hand drawn) dan secara digital dengan menggunakan komputer. 

Baca Juga : Pahami Dasar-dasar Desain Grafis pada Media Presentasi

Tekstur (Texture)

Tekstur merupakan Tekstur merupakan sebuah visualisasi dari permukaan yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda. Pada desain digital tekstur berfungsi sebagai efek yang akan ditimbulkan dari sebuah desain saat dilihat sehingga memberikan kesan jika diraba akan terasa kasar, halus ataupun tekstur lainnya seperti selayaknya meraba suatu benda.

Secara fisik tekstur dapat dibagi menjadi kasar dan halus atau kusam dan mengkilat. Sedangkan dilihat dari efek tampilannya, tekstur digolongkan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Disebut tekstur nyata apabila terdapat kesamaan antara hasil raba dan penglihatan, sedangkan tekstur semu sebaliknya. Dalam penerapannya, tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna.

Nah itu tadi beberapa pedoman untuk desainer  yang berisi prinsip-prinsip densain dan elemen dasar desain yang perlu diperhatikan oleh seorang desainer agar desain atau karya yang diciptakannya dapat lebih maksimal dan dapat menjangkau target audiencenya. Tentunya hal ini juga tidak dapat lepas dari kerja keras dan berlatih membuat desain hingga menghasilkan sebuah desain yang dapat memberikan sebuah impact khusus dengan terwujudnya tujuan desainer untuk membuat desain tersebut.


Sumber :

  • sir.stikom.edu
  • repository.dinamika.ac.id
  • idseducation.com

Baca artikel tentang desain lainnya :


Gamelab Indonesia

Gamelab Indonesia

Sabtu, 14 Desember 2019

ARTIKEL TERKAIT

Magang lebih mudah dan bisa dilakukan dari mana saja dengan Program Magang Online Gamelab. Magang Bersertifikat, plus Pelatihan!

DAFTAR MAGANG

ARTIKEL POPULER

KATEGORI