BERITA PROGRAMMING Pemrograman Mudah Tanpa Coding Untuk Pemula Menggunakan Scratch

Pemrograman Mudah Tanpa Coding Untuk Pemula Menggunakan Scratch

Oleh Gamelab Indonesia | Minggu, 22 Desember 2019

Pemrograman Mudah Tanpa Coding Untuk Pemula Menggunakan Scratch

Ingin belajar pemrograman namun takut kesulitan saat mempelajarinya? Kamu bisa belajar pemrograman tanpa coding dengan menggunakan Scratch. Belajar coding jadi lebih mudah tanpa perlu mempelajari bahasa syntax terlebih dahulu.

Yuk, belajar di GAMELAB ACADEMY, belajar kapan saja, di mana saja. Kurikulum berbasis industri. Dapatkan SERTIFIKAT ketika kamu sudah selesai!

Ciptakan lingkungan belajar yang lebih MENYENANGKAN dengan GAME-BASED LEARNING!

Daftar Isi Artikel

Profesional coding atau programmer saat ini merupakan salah satu talenta digital yang banyak dibutuhkan. Dengan banyaknya teknologi berbasis digital yang saat ini terus berkembang, maka kebutuhan akan talenta digital juga otomatis semkain besar, sehingga seorang profesional programmer akan semakin banyak dicari dan dibutuhkan pada masa yang akan datang.

Bahkan saat ini banyak pihak yang mendesak pemerintah untuk memasukkan coding ke dalam kurikulum sekolah, dikarenakan coding ini sangat baik untuk pola pikir maupun sikap anak saat mengatasi masalah, karena melalui coding atau pemrograman anak akan terbiasa untuk berpikir secara logis. Bhakan banyak sekali manfaat untuk mempelajari coding atau pemrograman.

Benarkah Scratch Cocok untuk anak dan pemula?

Gambar : logo ScratchScratch merupakan sebuah bahasa pemrogramam grafis yang bisa digunakan secara gratis. Mengapa bisa disebut pemrograman grafis? Karena hanya dengan drop dan drag blog berwarna yang ada pada Scratch kita sudah dapat membuat sebuah game, animasi, musik, ataupun presentasi.

Scratch merupakan sebuah tool yang dikembangkan oleh perusahaan MIT Media Lab, Scratch ini dibuat sebagai sebuah platform pembelajaran yang dikemas secara menarik dan mudah dengan tujuan memperkenalkan dunia pemrograman kepada anak-anak tanpa perlu mempelajari coding terlebih dahulu. Dengan mengajarkan pemrograman kepada anak sejak kecil diharapkan anak sudah akan terbiasa untuk belajar berpikir logis dan bisa menjadi programmer handal di kemudian hari.

Gambar : Website ScratchScratch didesain khusus, terutama untuk anak berumur 8 hingga 16 tahun, sehingga tampilan dan tingkat kemudahan dalam penggunaannya juga sudah disesuaikan sesuai dengan tingkatan umur tersebut. Scratch membantu anak-anak berpikir secara kreatif, mempertimbangkan sesuatu secara sistematis, dan dapat bekerjasama secara kolaboratif sehingga dapat menigkatkan kemampuan yang diperlukan saat ini.

Meskipun pada dasarnya Scratch diciptakan untuk belajar anak-anak, namun sebenarnya Scratch bisa digunakan oleh siapa saja yang ingin belajar pemrograman secara mudah dan menyenangkan tanpa mengetahui bahasa syntax atau coding. 


Baca artikel lainnya : Istilah-istilah dalam Dunia Per-Codingan Yang Wajib Diketahui Pemula


Apa kelebihan Scratch hingga baik digunakan oleh pemula dan anak?

Scratch yang memang di desain untuk anak-anak, tentu saja memiliki beberapa kelebihan sehingga tool ini bagus dan baik untuk digunakan baik oleh pemula maupun anak-anak. Beberapa alasan hal tersebut adalah seperti di bawah ini :

1. Tampilan Scratch yang menarik dan interaktif
Gambar : User Interface Scratch
Satu hal yang perlu ditanamkan pada anak saat belajar pemrograman adalah bahwa pemrogaram itu menyenangkan dan menarik. Scratch yang merupakan sebuah tool yang dirancang untuk anak-anak tentunya harus memiliki desain atau user interface yang menarik dan interaktif. Sehingga anak dapat dengan mudah menggunakan tool tersebut bahkan membuat anak menjadi lebih tertarik untuk belajar bahasa pemrograman dengan menggunakan Scratch.
Desain yang interaktif di dalam Scratch ini berupa blok-blok yang ada di dalam tool tersebut, dibuat untuk bisa di drag and drop pada workspace sehingga selain mengetahui fungsi dari masing-masing blok anak juga dapat belajar untuk berpikir logis dengan menggabungkan beberapa perintah yang ada pada blok yang tersedia. Pada saat menjalankan perintah tersebut anak seperti diajak untuk bermain menggabung-gabungkan puzzle.

2. Hasil projek dapat diunggah secara langsung
Pada Scratch juga terdapat fitur Share yang memungkinkan kita atau anak untuk langsung meng-upload hasil dari projek yang telah dia buat di dalam Scratch, sehingga hasilnya bisa langsung di lihat oleh seluruh anggota pada komunitas Scratch secara langsung.
Fitur ini juga bertujuan untuk saling berbagi diantara komunitas Scratch sehingga anka atau kita juga dapat saling berbagi dan belajar dari game atau projek yang sudah pernah di upload pengguna Scratch lainnya.

3. Projek secara real-time
Gambar : Projek real-time
Pembuatan game atau projek pada Scratch bersifat real-time, sehingga anak atau kita dapat menyusun, mengedit dan menjalankan perintah pada saat itu juga. Hal itu juga bertujuan agar anak atau kita bisa segera mengetahui hasil dari perintah yang disusun, sehingga jika tidak sesuai bisa segera di dedit atau diganti sesuai dengan keinginan. Hal ini juga untuk mempermudah orang tua atau trainer pada saat memeriksa projek anak, karena bisa langsung melihat hasil dari game, animasi, musik, maupun presentasi yang dibuat

4. Tool yang ramah untuk anak-anak
Scratch sangat cocok untuk pemula dan anak-anak yang menginginkan belajar pemrograman secara gampang dan tanpa belajar bahasa coding terlebih dahulu. Tentunya hal ini bertujuan agar anak tidak kaget saat mempelajari pemrograman yang di dalamnya berisi bahasa pemrograman yang sedikit membingungkan. Scratch ini cocok untuk tahap awal pengenalan kepada anak tentang serunya belajar pemrograman, sehingga anak akan dengan sendirinya mulai belajar sedikit demi sedikit tentang pemrograman.

5. Panduan lengkap untuk orang tua dan guru
Karena tool ini merupakan tool untuk belajar anak, tentu saja perlu pengawasan dari orang tua maupun guru. Namun bagaimana dengan orang tua atau guru yang sebenarnya tidak bisa atau tidak mengerti pemrograman? Pada website Scratch sendiri sudah melengkapi panduan khusus untuk orang tua maupun guru agar dapat membimbing ataupun mengawasi anak saat menggunakan Scratch. Panduan tersebut dapat di download pada halaman orang tua atau guru. 

Baca Juga : Memahami Algoritma Pemrograman: Fungsi, Karakteristik, dan Jenisnya

ScratchJr yang ramah untuk si kecil

Gambar : Logo ScratchJrJika Scratch cocok untuk anak usia 8 hingga 16 atau Sekolah Dasar hingga Menengah Pertama, Lalu bagaimana jika ada anak yang berusia di bawah 8 tahun dan ingin mempelajari pemrograman? Tidak perlu khawatir, MIT Media Lab sebagai perushaan pengembang Scratch juga mengeluarkan sebuah tool khusus anak usia 5 hingga 7 tahun, yaitu ScratchJr.

Dengan menggunakan ScratchJr, si kecil dapat belajar memprogram sebuah dan permainan interaktif mereka sendiri. Dalam prosesnya, mereka belajar untuk menyelesaikan masalah, merancang proyek, dan mengekspresikan diri secara kreatif di komputer. Tentunya mengajari mereka untuk mulai berpikir secara logis sedari kecil adalah hal yang bermanfaat baginya nanti. 

Gambar : User Interface ScratchJrBagi kalian yang ingin mempelajari pemrograman secara mudah tanpa mempelajari coding terlebih dahulu bisa menggunakan Scratch ini. Dan apabila kalian ingin mempelajari Scratch ke tahap yang lebih lanjut sehingga dapat membuat sebuah game yang menarik, kalian bisa coba untuk belajar di akademi Game Lab pada kelas Membuat Game Tanpa Coding Menggunakan Scratch. Di dalam kelas tersebut kalian akan di bantu untuk belajar Scratch secara lengkap dari awal hingga menjadi sebuha game yang siap untuk dimainkan.

 


Sumber :

  • scratch.mit.edu

 

Baca artikel menarik lainnya :


Gamelab Indonesia

Gamelab Indonesia

Minggu, 22 Desember 2019

ARTIKEL TERKAIT

Magang lebih mudah dan bisa dilakukan dari mana saja dengan Program Magang Online Gamelab. Magang Bersertifikat, plus Pelatihan!

DAFTAR MAGANG

ARTIKEL POPULER

KATEGORI